Analisis Setting Relay OCR dan GFR Pasca Pergantian Trafo I 60 MVA Gardu Induk Sanggrahan Magelang

Salah satu bentuk gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik adalah hubung singkat, yang menyebabkan lonjakan arus yang disebut arus hubung singkat. Bentuk gangguan tersebut mencakup gangguan tiga fase, dua fase, dua fase ke tanah maupun gangguan fase ke tanah. Dalam penelitian ini diambil Trafo I Gardu Induk Sanggrahan sebagai bahan penelitian karena Trafo tersebut baru saja mengalami pergantian kapasitas dari 30 MVA menjadi 60 MVA. Trafo I Gardu Induk Sanggrahan juga menyuplai penyulang yang memiliki panjang antara 40 km sampai 50 km. Atas dasar tersebut, maka sistem proteksi menjadi faktor penting yang mempengaruhi keandala penyaluran sistem tenaga listrik untuk meminimalisir akibat terjadinya gangguan. Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi setting relay proteksi OCR dan GFR pasca pergantian Trafo I Gardu Induk Sanggrahan. Dari hasil evaluasi dengan menggunakan program ETAP 12.6.0 didapatkan arus gangguan hubung singkat tertinggi adalah 12430,571 ampere dan arus gangguan hubung singkat terendah adalah 201,183 ampere. Waktu kerja peralatan proteksi  terendah adalah OCR outgoing penyulang SGN 04 dan penyulang 05 yaitu 0,494 detik. Pada simulasi koordinasi, relay proteksi bekerja dimulai dari relay outgoing dan kemudian relay incoming sebagai back up protection. Koordinasi setting proteksi hasil perbaikan telah sesuai dengan standar IEEE 242-1986 dengan grading time 0,2-0,5 detik dan tidak ada kurva koordinasi yang saling memotong dan mendahului.


Kata Kunci : OCR, GFR, proteksigrading time, koordinasi