Search results: 881
- Teacher: ALC ADHI
- Enrolled students: 6
Ini berdampak pada Penentuan Design Pressure Piping System dan penentuan jumlah TSV :
- Teacher: KM ADHI
- Enrolled students: 2
Engineering Talk Series dilaksanakan oleh Biro Engineering & BIM Departemen Energi & Industrial dengan judul
Permasalahan Geoteknik yang Sering Dihadapi di Proyek
Disampaikan oleh Bapak Yandra Amirta - Civil Engineer Specialist
- Teacher: DEPARTEMEN ENERGI & INDUSTRIAL
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
Sebagai amanat dari Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah menerbitkan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Peraturan Menteri ini merupakan panduan umum (guideline) bagi pelaksanaan KPBU. Dalam peraturan menteri ini telah disediakan tata cara proses perencanaan, penyiapan dan transaksi proyek kerjasama.
Panduan Umum tersebut bertujuan untuk:
- Memberikan pedoman bagi Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dan pemangku kepentingan mengenai tata cara pelaksanaan KPBU dalam rangka mendorong partisipasi Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur; dan
- Memberikan pedoman bagi Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah untuk mengatur tata cara pelaksanaan KPBU sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Sebagai pendukung panduan umum tersebut, diperlukan perangkat-perangkat (tools) untuk memudahkan PJPK dalam mengimplementasikan pengaturan panduan umum tersebut menjadi dokumen pra studi kelayakan. Perangkat tersebut dapat berupa toolkit atau petunjuk pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha.
Toolkit (petunjuk pelaksanaan) Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Berbasis Website diharapkan dapat:
- Mempermudah para pemangku kepentingan dalam memahami Peraturan Menteri PPN No. 4 Tahun 2015 dalam bentuk yang lebih ramah bagi para pengguna (user friendly)
- Mempermudah akses dalam memperoleh informasi karena toolkit dibuat berbasiskan website
- Toolkit yang dibuat per sektor diharapkan dapat memperjelas pengguna dalam menentukan tingkat kedalaman kajian yang diperlukan dalam penyusunan dokumen Pra-Studi Kelayakan (Pre-Feasibility Study/Pre-FS).
- Teacher: TANTI INDRIASTUTI
- Enrolled students: 4
Engineering Talk Series dilaksanakan oleh Biro Engineering & BIM Departemen Energi & Industrial dengan judul
Disampaikan oleh Bapak Akhmad Suharsono - Drafter / Designer Civil Engineer
- Teacher: DEPARTEMEN ENERGI & INDUSTRIAL
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
Pajak Pertambahan Nilai.
1. Objek Pajak Pertambahan Nilai
2. Jenis Barang yg tidak dikenakan PPN
3. Jenis Jasa yg tidak dikenakan PPN
4. Unsur-unsur PPN
5. Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai
6. Mekanisme Pembayaran PPN
7. Tata Cara Pembayaran/Pelaporan PPN
8. Tipe Pajak Pertambahan Nilai
9. Tata Cara Perhitungan PPN
- Teacher: 015 AVANT ALAM PUTRA
- Enrolled students: 6
Jenis-jenis pajak properti yang dibebankan baik kepada pembeli maupun penjual properti yang akan dibahas dalam buku ini meliputi antara lain:
1. PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
2. BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan).
3. PPh (Pajak Penghasilan).
4. PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
5. PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah)
KATA KUNCI : PAJAK ,KEUANGAN,PROPERTI- Teacher: SUKARDI PAJAK
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
- Teacher: TUTUS TRIHANDOKO
- Enrolled students: 3
Persiapan New Normal untuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona di lingkungan apartemen.
Dengan mempersiapkan :
1. Social distancing
2. Pembuatan ruang isolasi
3. Penyemprotan disenfektan
4. Menyiapkan area cuci tangan dan handsanitizer
- Teacher: M. RADITYA NUGROHO
- Enrolled students: 1
Perubahan dinding penahan tanah beton (retaining wall fc’ 20 mpa) menjadi dinding turap beton precast (ccsp) sebagai penunjang akses kawasan mandalika. Ada Perubahan Desain Dinding Penahan Tanah menjadi Dinding turap beton W 400 B – 1000 di oprit Overpas STA. 6+814 STA. 7+725 STA. 9+350, STA 10+600. Ada Perubahan Desain Dinding Penahan Tanah menjadi Kombinasi Dinding Penahan Tanah dengan Dinding Turap Beton W 500 B – 1000 di frontage
- Teacher: MUHAMMAD YUSRIL BASTIAN
- Enrolled students: 2
Proyek Bendungan Jenelata terletak di dekat Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Lokasi bendungan terletak di Sungai Jenelata dan hulu pertemuan Sungai Jenebarang dan Sungai Jenelata. Proyek bendungan jenelata merupakan bendungan dengan tipe CFRD (Concrete Faced Rockfill Dam) dengan tinggi bendungan mencapai 62.80 m, panjang puncak bendungan 1.525 Km (Kiri = 713 M, Kanan = 691 M) dan Lebar puncak bendungan adalah 10 m. Manfaat utama bendungan jenelata adalah Mengendalikan banjir Sungai Jenelata dari 1.800 m3/dtk menjadi 686 m3/dtk, pasokan air irigasi dengan total area 26.773 Ha, air baku 6,05 m3, pembangkit listrik tenaga 7 Mw, serta pariwisata dan kuliner. Pada pembangunan bendungan jenelata, terdapat sungai jenelata yang membagi segmen pekerjaan antara maindam kanan (Right bank) dan maindam kiri (Left bank). Terbaginya segmen ini, tentunya diperlukan jembatan penghubung agar pekerjaan dari kedua segmen bisa berjalan dengan lancar. Pada tahap perencanaan tahun 2019, sesuai dalam breakdown BOQ (Bill of Quantity) item 1.02 Construction, maintenance, and subsequent removal of temporary access road including temporary bridges and river crossings direncanakan bahwa jembatan sementara akan menggunakan tipe jembatan bailey bridge dengan bentang 60 meter dengan jumlah 2 unit (hulu-hilir) sebagai sarana akses penyeberangan sungai. Hal ini didasarkan pada penampang sungai pada tahun 2019 sebesar 60 meter. Jembatan sementara ini akan digunakan sebagai mobilisasi kendaraan berat selama pelaksanaan konstruksi Bendungan Jenelata dengan diperhitungkan beban tiap truk yang melewati jembatan sebesar 51 ton. Struktur pondasi jembatan bailey 2x60 meter ini akan menggunakan 2 abutmen pada sisi tepi sungai kanan kiri dan dibagian tengah bentang (tengah sungai) akan menggunakan pondasi pier sebagi penopang jembatan.
- Teacher: 013B NOEVRI MICHAELS YOENOES
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
Pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah 2 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN) merupakan proyek pemasangan pipa untuk jaringan air limbah yang berlokasi di area KIPP IKN. Jaringan ini menghubungkan bangunan Inspection Chamber (IC) di persil menuju inlet pit di bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 2 KIPP IKN. Pipa yang digunakan sebagai pipa air limbah ada tiga jenis: pipa PVC, pipa RCP, dan pipa HDPE. Pipa PVC terdiri atas beberapa diameter: 200, 250, dan 300 mm. Pipa RCP terdiri atas beberapa diameter: 450, 600, 800, dan 1000 mm. Pipa HDPE terdiri atas beberapa diameter: 63, 150, 200, 300, dan 600 mm. Metode pemasangan pipa air limbah ada dua: galian terbuka (open trench) dan jacking (trenchless).
Metode open trench adalah pemasangan pipa dengan menggunakan alat excavator untuk menggali tanah sampai tercapai invert level pipa sesuai gambar desain. Setelah pipa terpasang, tanah ditimbun kembali dengan tanah hasil galian sampai mendekati elevasi eksisting.
- Teacher: 013B NOEVRI MICHAELS YOENOES
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
Hasil evaluasi metode pekerjaan saluran tipe DS-11 (Buis Beton) menjadi cor Onsite :
1. Mutu menjadi lebih baik
2. Waktu lebih cepat
3. Biaya pelaksaan sedikit lebih mahal tetapi di biaya pemeliharaan lebih minim
kata kunci : DS-11, Metode kerja DS-11
- Teacher: 013B NANANG WIDI ATMOKO
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
Engineering Talk Series dilaksanakan oleh Biro Engineering & BIM Departemen Energi & Industrial dengan judul
Perubahan Struktur Baja Bangunan Hanggar Utama dari PEB Sistem ke Space Frame Sistem
Disampaikan oleh Bapak Ihsan Prasetyo - Civil Engineer
- Teacher: DEPARTEMEN ENERGI & INDUSTRIAL
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. (Pasal 1 angka 2, UU Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi)
- Teacher: RAYMOND LUTHFI HARTANINDYA
- Enrolled students: No students enrolled in this course yet
Kota Cirebon merupakan salah satu kota besar di Provinsi Jawa Barat dengan penduduk berjumlah 313.325 jiwa pada tahun 2017. Sejumlah 60% dari jumlah penduduk tersebut berusia 20-35 tahun dengan latar belakang pendidikan dididominasi oleh lulusan SMA/ SMK dan Sarjana. Kota yang memiliki latar belakang sejarah yang cukup kental ini berkembang mejadi kota perdagangan dan jasa modern berbasis kota wisata yang mampu melayani kota di sekitarnya. Skala pelayanan Kota Cirebon pun mulai berkembang terhadap daerah sekitarnya yaitu Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Kuningan. Peningkatan skala pelayanan Kota Cirebon tersebut mengakibatkan aglomerasi yang membentuk kawasan Metropolitan Cirebon Raya (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan). Peningkatan skala pelayanan Kota Cirebon tersebut juga dapat tercermin salah satunya dari perkembangan sektor wisata serta laju pertumbuhan PDRB dari kota tersebut.
- Teacher: ILHAM NURHAKIM
- Enrolled students: 3
Metode Kerja Construction Joint
Standar Rujukan :
Based on ACI 224.3R-95
four primary method available for creating joints in concrete surfaces : forming, tooling, sawing and placement of joint concrete
Based on ACI 318M-11 Chapter 11.6.9
For the purpose of shear-friction, when concrete is placed against previously hardened concrete, the interfacefor shear transfer shall be clean and free of laitance. If µ is assumed equal to 1.0?, interface shall be roughened to a full amplitude of approximately 6mm.
A MATERIAL
1. Concrete Surface Retarder
2. Air
B ALAT
1. Kuas
2. Prayer
3. Sikat kawat
4 Strowel / Raskam
5 Mesin Steam atau Jet Washer Pump atau Kompresor
6. Rambu-rambu Pendukung
7. APD
C URUTAN PEKERJAAN
a. Persiapan
a.1 Pembekalan atau Briefing Tenaga Kerja
a.2 Perisiapan alat dan material concrete surface retarder
b. Pelaksanaan
b.1 Finishing beton sesuai elevasi rencana
b.2 Aplikasi concrete surface retarder, setelah air semen hilang dari permukaan
beton dengan cara memakai kuas atau dengan sprayer, secara merata pada
permukaan area construction joint
b.3 Membiarkan lapisan retarder minimal 4 jam setelah aplikasi (tergantung mutu beton dan jenis struktur) atau sampai dengan beton sudah mencapai inisial setting time.
b.4 Menyiapkan mesin steamer dan air untuk membersihkan lapisan retarder dengan
cara menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk mendapat lapisan permukaan
beton yang bersih dari mortar semen
c. Tahap Akhir Pekerjaan
c.1 Cek hasil penyemprotan, jika masih ada sisa mortar semen yang menempel pada
agregat dilakukan penyemprotan ulang bila perlu gunakan sikat baja untuk membersihkan sisa mortar semen yang masih menempel.
c.2 Memastikan permukaan beton bersih dari air sisa penyemprotan retarder
- Teacher: KUSRINI RETNO WULAN
- Enrolled students: 3
- Teacher: ALC ADHI
- Enrolled students: 17
Engineering Talk Series dilaksanakan oleh Biro Engineering & BIM Departemen Energi & Industrial dengan judul
Piezoelectric Generator
Disampaikan oleh Bapak M. Rizky Akbar - Electrical Engineer
- Enrolled students: 1
Engineering Talk Series dilaksanakan oleh Biro Engineering & BIM Departemen Energi & Industrial dengan judul
Pipe Stress Analysis : Interface Engineering
Disampaikan oleh Bapak Chabib Muhammad - Piping Engineer
- Teacher: DEPARTEMEN ENERGI & INDUSTRIAL
- Enrolled students: 1